Sabtu, 13 April 2013

LAPORAN KIMIA



LAPORAN KIMIA
ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT













­
Disusun Oleh :
Abed Dwi Ristanto
X-6
02

               


 SMA NEGERI 2 PATI

A.TUJUAN                    :           Mengamati sifat daya hantar listrik pada beberapa larutan.

B.Dasar TEORI                        :           Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan  data hasil percobaan

C. ALAT DAN BAHAN   :
·                      Gelas Kimia
·                       Elektroda Karbon
·                       HCl
·                       NaOH
·                       KCl
·                       Larutan Gula
·                       Air Jeruk
·                        Alkohol
·                        Cuka

D.CARA KERJA             :
         1.         Susunlah elektroda karbon dengan benar!
         2.         Masukkan larutan HCl ke dalam gelas kimia!
         3.         Celupkan elektroda ke dalam larutan HCl tersebut dengan jarak cukup lebar dan amati nyala lampu serta gelembung gas yang terjadi di sekitar batang karbon
         4.         Bersihkan kedua elektroda dengan air dan keringkan ! Dengan cara yang sama, lakukan percobaan untuk larutan lain yang tersedia
E.HASIL PERCOBAAN

NO
Nama Larutan
Menyala
Bergelembung
Keterangan
1
HCl
R
R
Elektrolit Kuat
2
NaOH
R
R
Elektrolit Kuat
3
KCl
R
R
Elektrolit Kuat
4
NaCl
R
R
Elektrolit Kuat
5
Larutan Gula
Q
Q
Non-elektrolit
6
Air Jeruk
Q
R
Elektrolit Lemah
7
Alkohol
Q
Q
Non-elektrolit
8
Cuka
Q
R
Eletrolit Lemah
9
Air
Q
Q
Non-elektrolit

F.KESIMPULAN
Dari hasil percobaan diatas berdasarkan larutan-larutan yang telah di uji, ternyata ada dua larutan yaitu larutan elektrolit dan non-elektrolit.Larutan elektrolit dibagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. 
Yang termasuk :
Ø  Larutan Elektrolit Kuat            : HCl, NaOH, KCl , dan NaCl
Ø  Larutan Elektrolit Lemah        : Air Jeruk dan Cuka
Ø  Larutan Non-elektrolit            : Larutan Gula, Alkohol dan Air.

Selasa, 09 April 2013



CINTA ITU SELALU TERBAYANG
TAK TENTU KAPAN DAN DIMANA AKAN TERJADI
IMAJINASI DIRI SELALU TERNGIANG
SOSOK YANG TAKKAN PERNAH MUNGKIN DILUPAKAN
HILANG DARI PIKIR LOGIKA

KARENA CINTA........

Senin, 08 April 2013

Suksesi " BIOLOGI"


SUKSESI
Komunitas yang terdiri dari berbagai populasi bersifat dinamis dalam interaksinya yang berarti dalam ekosistem mengalami perubahan sepanjang masa. Perkembangan ekosistem menuju kedewasaan dan keseimbangan dikenal sebagai suksesi ekologis atau suksesi.
Suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem klimaks atau telah tercapai keadaan seimbang (homeostatis).
Di alam ini terdapat dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.

1. Suksesi primer
Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan hilangnya komunitas asal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi secara alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan Lumpur yang baru di muara sungai, dan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia misalnya penambangan timah, batubara, dan minyak bumi. Contoh yang terdapat di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang pernah meletus pada tahun 1883. Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula muncul pioner berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap penyinaran matahari dan kekeringan. Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana. Bila tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya pengurai. Zat yang terbentuk karma aktivitas penguraian bercampur dengan hasil pelapukan lahan membentuk tanah yang lebih kompleks susunannya. Dengan adanya tanah ini, biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh dengan subur. Kemudian rumput yang tahan kekeringan tumbuh. Bersamaan dengan itu tumbuhan herba pun tumbuh menggantikan tanaman pioner dengan menaunginya. Kondisi demikian tidak menjadikan pioner subur tapi sebaliknya.
Sementara itu, rumput dan belukar dengan akarnya yang kuat terns mengadakan pelapukan lahan.Bagian tumbuhan yang mati diuraikan oleh jamur sehingga keadaan tanah menjadi lebih tebal. Kemudian semak tumbuh. Tumbuhan semak menaungi rumput dan belukar maka terjadilah kompetisi. Lama kelamaan semak menjadi dominan kemudian pohon mendesak tumbuhan belukar sehingga terbentuklah hutan. Saat itulah ekosistem disebut mencapai kesetimbangan atau dikatakan ekosistem mencapai klimaks, yakni perubahan yang terjadi sangat kecil sehingga tidak banyak mengubah ekosistem itu.
2. Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder terjadi bila suatu komunitas mengalami gangguan, balk secara alami maupun buatan. Gangguan tersebut tidak merusak total tempat tumbuh organisme sehingga dalam komunitas tersebut substrat lama dan kehidupan masih ada. Contohnya, gangguan alami misalnya banjir, gelombang taut, kebakaran, angin kencang, dan gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakaran padang rumput dengan sengaja.
Contoh komunitas yang menimbulkan suksesi di Indonesia antara lain tegalan-tegalan, padang alang-alang, belukar bekas ladang, dan kebun karet yang ditinggalkan tak terurus.